Proyek Mobil Pedesaan Bakal Gandeng Toyota dan Daihatsu
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengajak sejumlah
produsen otomotif besar dalam proses produksi mobil pedesaan.
Rencananya, Toyota dan Daihatsu akan ditawarkan untuk ikut dalam proyek ini.
Direktur
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
(ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pihaknya akan berupaya
menggandeng beberapa pihak untuk terlibat dalam produksi mobil pedesaan,
termasuk produsen otomotif di Indonesia.
"Kami lagi coba untuk kerja sama dengan Toyota dan Daihatsu, mereka kan jual kendaraan terbanyak," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (7/2/2017).
Putu
menjelaskan, kedua produsen otomotif Jepang ini diharapkan bisa memasok
mesin bagi mobil pedesaan. "Terutama komponen kritikal seperti mesin
dan transmisi,” kata dia.
Sebelumnya,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati
Wibawaningsih mengatakan, kendaraan tersebut dikhususkan untuk wilayah
pedesaan dengan kontur jalan yang kurang baik. Sehingga kecepatan
maksimal mobil hanya sekitar 60 km per jam.
"Dan itu hanya dipakai di pedesaan, tidak di jalan raya. Kecepatan hanya 60 km per jam," ujar dia di Jakarta.
Dengan
kecepatan seperti itu, lanjut Gati, mesin yang ditanam pada mobil
pedesaan hanya berkapasitas di bawah 1.000 CC. Sedangkan untuk daya
angkut diperkirakan akan mampu membawa hasil pertanian hingga 1 ton.
"Dengan kecepatan segitu paling di bawah 1.000 CC," kata dia.
Sementara
untuk bahan bakar, rencananya akan menggunakan gas. Hal ini karena
bahan bakar gas (BBG) dinilai lebih murah, efisien dan ramah lingkungan.
"Belum tahu. Kita sih maunya bahan bakar gas. Supaya tidak perlu converter kit lagi," ungkap dia. (Dny/Gdn)
0 komentar:
Posting Komentar