Rabu, 22 Maret 2017

Toyota bawa SMK asal Karawang timba ilmu di Jepang - Info Toyota

Toyota bawa SMK asal Karawang timba ilmu di Jepang




SMK PGRI Telagasari, Karawang, Jawa Barat, terpilih sebagai peraih gelar terbaik dalam kompetisi lingkungan hidup bertajukToyota Eco Youth (TEY) ke-10.

Atas prestasi itu, dua orang siswa bernama Taupik Jamaludin dan Alan Maulana serta seorang guru bernama Yayan Sopyanudin bertolak ke Jepang bersama Toyota Indonesia untuk mengikuti Eco Education Trip pada 3--9 Februari 2017.


Selama di Jepang, mereka menimba ilmu pengetahuan di bidang lingkungan hidup. Dan menurut Vice President Director PT. Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, aktivitas ini merupakan bagian dari apresiasi Toyota Indonesia kepada para pemenang TEY.

Toyota Eco Youth merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) Toyota yang digagas sejak 2005. Misi program ini adalah mengajak berbagai sekolah menengah di Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berwawasan lingkungan hidup, serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Selain belajar soal lingkungan serta teknologi otomotif Toyota, tiga orang pemenang juga diajak mengunjungi berbagai tempat wisata dan kebudayaan Jepang. Misalnya, mengunjungi Toyota Shirakawa-go Eco Institute --situs pelestarian budaya dan lingkungan yang dikelola oleh Toyota Motor Corporation (TMC).

"Semoga melalui Eco Education Trip ini, para siswa dan guru pendamping dari SMK PGRI Karawang mendapatkan wawasan yang tidak hanya berkaitan dengan lingkungan dan teknologi otomotif, melainkan juga nilai-nilai positif dari sosial budaya negara Jepang," kata Henry melalui siaran pers yang diterima Beritagar.id pada Selasa (14/2/2017).

Memecahkan masalah listik

Program TEY ke-10 ini menerima 2.535 proposal dengan kategori Science danSocial dari sekolah-sekolah menengah di seluruh Indonesia. Adapun tim SMK PGRI Telagasari memperoleh predikat terbaik melalui proposal untuk kategori Science berjudul "Generator Electrical Circulatory System 750 Watt" .

Proposal itu mendapat nilai tertinggi dari para juri yang terdiri dari pakar lingkungan hidup, pakar pendidikan, pakar media sosial, dan tim Toyota Indonesia. Kepastian menang diumumkan pada Desember 2016.

Proposal tersebut membahas persoalan distribusi listrik di daerah Telagasari yang biasa dialami para siswa sekolah termaksud. Meski listrik dinikmati oleh 90 persen masyarakat, arusnya justru sering mati.

Sebagai jalan keluar, pihak sekolah mencoba mengatasi dengan menggunakan generator sebagai sumber listrik pengganti. Namun generator melahirkan suara bising dan polusi udara yang mengganggu pernafasan.

Dari situ lahirlah ide Pembangkit Listrik Tanpa BBM (ECS/Electrical Circulatory System) sebagai pengganti generator. ECS ini tak menimbulkan suara bising, ramah lingkungan, dan efisien karena biaya perawatan dan operasionalnya cukup murah.

Pola sirkulasi yang merupakan sistem kerja generator ECS tersebut diklaim mampu menghasilkan energi untuk penerangan, sekaligus menyerap energi bagi alat itu sendiri.

Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, mengapresiasi hasil kerja tersebut. Warih pun mengakui bahwa generasi muda Indonesia memang kaya ide-ide lingkungan yang kreatif dan inovatif.

Pelbagai ide tersebut diharapkan akan memperkaya serta meningkatkan daya saing generasi muda Indonesia.

"Kami yakin ilmu dan pengalaman yang diperoleh akan diimplementasikan untuk menciptakan hasil karya yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia...," kata Warih.




0 komentar:

Posting Komentar

Translate Language

Kontak Formulir PERTANYAAN KONSUMEN

Nama

Email *

Pesan *

News Update

Website Archive

Toyota Support
Toyota Support
Toyota Support