Rabu, 22 Maret 2017

Angin Kencang Kerap Menerjang- Berita Toyota

Angin Kencang Kerap Menerjang, Warga 3 Daerah Ini Diminta Waspada





Angin kencang dan puting beliung melanda beberapa daerah di Tanah Air. Di Kabupaten Jembrana, Bali, misalnya. Belasan rumah warga Desa Yehsumbul, rusak diterjang angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut pada Selasa malam, 7 Februari 2017.

Akibat terjangan puting beliung, sebanyak 15 rumah di Dusun Yeh Satang dan Samblong, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo mengalami kerusakan pada bagian atapnya.

"Malam itu juga kami langsung datang ke dua dusun tersebut, untuk memberikan bantuan darurat yang warga butuhkan," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Eko Susilo, Rabu (8/2/2017), seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan, kepada warga yang rumahnya rusak akibat terjangan angin tersebut, BPBD memberikan bantuan terpal, makanan siap saji serta tikar. Termasuk, menyiapkan jalur dan tempat evakuasi untuk berjaga-jaga kalau datang angin yang lebih keras.
"Sampai (Rabu) siang ini tidak ada angin susulan. Warga juga sudah mulai memperbaiki kerusakan, yang rata-rata terjadi pada atap rumahnya," kata dia.

Menurut Eko, angin puting beliung akhir-akhir ini kerap menerjang wilayah Kabupaten Jembrana. Ia pun minta seluruh masyarakat untuk waspada, apalagi saat melihat mendung hitam pekat.

Dengan mewaspadai gejala alam yang muncul, imbuh dia, saat angin puting beliung datang, warga bisa menyelamatkan diri untuk menghindari korban jiwa.

Berdasarkan informasi yang diperoleh BPBD Jembrana, puting beliung muncul sekitar pukul 19.30 Wita. Angin itu berputar-putar dengan keras.

"Warga yang melihat angin itu langsung berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Kami juga sudah mengirimkan anggota ke sana untuk memantau situasi," kata Kapolsek Mendoyo Komisaris Gusti Agung Sukasana.

Angin kencang juga melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Lantaran itulah, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Saifullah Yusuf mengingatkan warga mewaspadai angin kencang.

"Hari ini ada kejadian akibat angin kencang. Ke depan kami imbau agar masyarakat waspada karena angin kencang diperkirakan masih terjadi beberapa hari ke depan," ucap Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul di Surabaya, Selasa malam, 7 Februari 2017.

Berdasarkan laporan yang diterimanya hingga Selasa pukul 20.00 WIB, kejadian akibat angin kencang antara lain di Lumajang (1 kejadian), Pamekasan (1 kejadian), Kota Malang (5 kejadian), Situbondo (2 kejadian), Ngawi (1 kejadian), Probolinggo (2 kejadian), dan Kota Batu (1 kejadian).

"Rata-rata kejadian ringan pohon tumbang dan beberapa atap rumah rusak karena pohon tumbang," tutur Gus Ipul.

Sejumlah kejadian tersebut, menurut dia, sebelumnya telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda, Surabaya.

BMKG Juanda menyebutkan, adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat Benua Australia sebesar 990 mb pada 7 Februari 2017 untuk valid 00.00 UTC (07.00 WIB) mengakibatkan wilayah Jatim secara umum dan Surabaya secara khusus mengalami peningkatan kecepatan angin.

"Karena itulah pada Selasa, 7 Februari 2017, pukul 13.30 WIB terjadi kecepatan angin ekstrem sebesar 42 knot atau kurang lebih 80 kilometer per jam," ucap Gus Ipul.

Sementara itu, Gus Ipul juga mengaku telah menerima surat dari BMKG terkait potensi dan peringatan adanya angin kencang di Jatim untuk beberapa hari ke depan. Dalam surat tersebut tertulis berdasarkan analisa medan angin (streamline) pada 6 Februari 2017, terdapat daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia, sebelah barat Benua Australia.

"Akibatnya terjadi peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knots di seluruh wilayah Jatim dan gelombang laut tinggi mencapai 5 meter. Kondisi seperti ini diperkirakan terjadi hingga 13 Februari mendatang," ujar Gus Ipul.

Saat terjadi angin kencang, lanjut Gus Ipul, perlu diwaspadai adanya hujan dengan intensitas lebat, terutama wilayah Jatim bagian utara (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Gresik, Mojokerto, Jombang), dan daerah Tapal Kuda (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo).

Karena itu, warga Jatim untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, warga diimbau menghindari bangunan semipermanen, papan reklame, baliho besar atau pohon yang sudah tua atau lapuk. "Yang tidak kalah penting terhadap pengguna jasa perairan agar tetap memperhatikan informasi dari BMKG," Gus Ipul memungkasi.


0 komentar:

Posting Komentar

Translate Language

Kontak Formulir PERTANYAAN KONSUMEN

Nama

Email *

Pesan *

News Update

Website Archive

Toyota Support
Toyota Support
Toyota Support