Didemo Mahasiswa PMII, Anggota Dewan di Gresik Bilang Siap Mundur Apabila
Ketua Komisi D DPRD Gresik Muntarifi akhirnya menemui massa
dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang unjuk rasa di
halaman Gedung DPRD Gresik.
Kepada
mahasiswa, wakil rakyat ini berjanji akan mengundurkan diri jika tidak
memanggil dinas terkait untuk menyelesaikan banjir yang sudah menjadi
langganan tiap tahun.
"Saya
baru pulang dari Malang. Melihat adik-adik unjuk rasa di sini, saya
datang karena ini adalah kewajiban saya. Soal banjir, nanti akan saya
panggil dinas terkait. Dinas Pekerjaan Umum, Dinas sosial, BPBD dan
Bappeda yang mempunyai perencanaan pembangunan. Jika saya tidak
memanggil Dinas terkait ini, saya berani mundur dari anggota dewan,"
kata Muntarifi, anggota Fraksi PPP, DPRD Gresik, Rabu (8/2/2017).
Namun,
anggota DPRD Gresik dari Pulau Bawean ini juga menolak untuk
menandatangani nota kesepakatan yang telah dibuat oleh PMII Cabang
Gresik.
Di antara isi kesepakatan tersebut yaitu membentuk panitia khusus (Pansus) penanggulangan bencana alam banjir.
"Saya akan koordinasi dengan pimpinan. Saya hanya anggota. Kewenangan kesepakatan ini oleh pimpinan," imbuhnya.
Massa PMII Gresik akhirnya membubarkan diri dan akan mengevaluasi dan mengawasi kinerja pemerintah dan DPRD Gresik.
Sebab,
sebelum unjuk rasa ke DPRD Gresik, massa dari PMII juga unjuk rasa ke
kantor Pemkab Gresik tapi juga tidak ditemui oleh Bupati dan wakil
Bupati.
"Kami
tidak percaya dengan kepemimpinan sekarang ini. Selama ini tidak serius
dalam menangani banjir yang menimpa masyarakat setiap tahun. Tidak
punya prioritas pembangunan penanggulangan bencana banjir," kata Muhamad
Sibro Muhlisi, Ketua PC PMII Kabupaten Gresik.
0 komentar:
Posting Komentar