Saling Menguntungkan, Toyota dan Suzuki Sepakat Bermitra
Dua produsen otomotif, yaitu Toyota dan Suzuki sudah sepakat untuk
memulai perundingan dalam kemitraannya untuk mobil ramah lingkungan, IT
dan teknologi keamanan. Dalam perjanjiannya, Suzuki melangkah dalam
pembuatan mini vehicle terjangkau dan mobil kompak dengan akses
teknologi Toyota.
Kerjasama ini lebih untuk mengambil keuntungan dari satu sama lain. Apalagi, kerjasama yang dilakukan Toyota dengan Suzuki bisa menjadi celah untuk bersaing di India, yang merupakan produsen otomotif terkuat di sana.
“Toyota
dan Suzuki telah sepakat untuk bekerja menuju realisasi awal dari
kemitraan bisnis,” kata mereka dalam siaran persnya, seperti dikutip
dari Reuters.
Sejak
Oktober tahun lalu, sebenarnya Suzuki telah mencari dan menelusuri akan
mitranya nanti untuk hal teknologi. Bagi mereka, teknologi sudah
menjadi tantangan dan kebutuhan bagi konsolidasi setiap industri
otomotif global.
Suzuki
mengatakan, pihaknya sudah berusaha dalam mengimbangi kecepatan
penelitian dan pengembangan, atau research and development (R&D)
pada industri terkait teknologi. Tetapi Toyota, dengan lebih banyak
biaya lebih dapat mengatasi.
Hasan Toyota Surabaya sudah berinventasi besar dalam R&D di daerah, termasuk kendaraan otonom, kecerdasan buatan dan mobil rendah emisi.
Produsen
tersebut sudah lama ingin mencari mitra lebih baik. Kerjasama dengan
Volkswagen, berakhir pada catatan buruk di 2015, silam setelah Suzuki
menyebut produsen asal Jerman itu melakukan pelanggaran dengan
menyetujui mesin diesel bagi Fiat.
Akses jaringan Suzuki, bisa dikatakan dapat membuka celah bagi Toyota untuk
mengembangkan penjualan mobil yang disesuaikan pasar lokal India.
Suzuki mendominasi pasar India melalui saham, bermayoritas di Maruti
Suzuki India. Dalam setahun, setengah penjualan mobil di India berasal
dari Suzuki.
Sedangkan Toyota,
masih mencoba mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di negara
tersebut, dan menjadi pasar mobil terbesar ketiga di 2020. Toyota
bertujuan menggandakan pangsa pasar kendaraan penumpang di India sebesar
10 persen pada 2025 dan entry level. Hal itu ingin dicapai tanpa
embel-embel afiliasi dari mobil kecil Daihatsu.
Bahkan, tahun lalu Toyota sudah memutuskan membeli sisa saham yang tersisa untuk mobil kecil Daihatsu.
Seorang
penasihat di Chibagin Securities, Fuji Ando mencatat sebelum pengumuman
hari ini kecuali pasar mobil kompak, kedua produsen tumpang tindih
terkait produksi line-up, ditambah Suzuki yang sudah membeli teknologi
hybrid dari Toyota.
“Satu pertanyaan akan berapa besar Toyota terbuka pada Suzuki, setelah diberikan hubungan dengan Daihatsu,” ujar Fuji.
Saham Toyota ditutup
naik sebesar 0,7 persen di Tokyo, sementara saham Suzuki di hari yang
sama berakhir di 0,4 persen. Indeks Nikkei N225 ditutup naik 0,3 persen.
0 komentar:
Posting Komentar