Pemenang Best of The Best Toyota Eco Youth ke 10 Bertolak ke Jepang, Ikuti Eco Education Trip
SMK PGRI Telagasari, Karawang, Jawa Barat, sebagai peraih gelar Best of
The Best dalam kompetisi lingkungan hidup Toyota Eco Youth (TEY) ke-10
bertolak ke Tokyo, Jepang, atas undangan dari Toyota Indonesia untuk
mengikuti Eco Education Trip.
Tim
yang terdiri dari dua orang siswa bernama Taupik Jamaludin dan Alan
Maulana serta satu orang guru pendamping bernama Yayan Sopyanudin,
mengikuti kegiatan di negeri sakura tersebut pada 3—9 Februari 2017.
Vice
President Director PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, menyebutkan
bahwa aktivitas ini merupakan bagian dari apresiasi Toyota Indonesia
kepada para pemenang TEY, sekaligus untuk memberi kesempatan kepada
mereka untuk menambah pengetahuan, khususnya di bidang lingkungan
hidup.
Selama
di Jepang, para siswa dan guru ini tidak hanya mengunjungi berbagai
tempat wisata dan kebudayaan Jepang, melainkan juga untuk memperluas
wawasan mereka mengenai lingkungan dan teknologi otomotif Toyota di
Toyota Shirakawa-go Eco Institute, salah satu situs pelestarian budaya
dan lingkungan yang dikelola oleh Toyota Motor Corporation.
“Semoga
melalui Eco Education Trip ini, para siswa dan guru pendamping dari SMK
PGRI Karawang mendapatkan wawasan yang tidak hanya berkaitan dengan
lingkungan dan teknologi otomotif, melainkan juga nilai-nilai positif
dari sosial budaya negara Jepang,” ujar Henry, hari ini.
Tim
SMK PGRI Telagasari, Karawang, berhasil meraih predikat Best of The
Best setelah proyek mereka untuk kategori Science dengan proposal
berjudul “Generator Electrical Circulatory System 750 Watt” berhasil
mengalahkan total 2.534 proposal yang masuk ke panitia TEY ke-10, yang
berasal dari kategori Science dan Social.
Pada
pengumuman pemenang TEY ke-10 yang diselenggarakan Desember 2016 lalu,
mereka berhasil mendapat penilaian tertinggi dari tim juri yang terdiri
dari pakar lingkungan hidup, pakar pendidikan, pakar media sosial, serta
tim dari Toyota Indonesia.
Proposal
siswa SMK PGRI Telagasari ini membahas tentang distribusi listrik di
daerah Telagasari yang sudah dapat dinikmati oleh 90% masyarakat, namun
di sekolah tersebut masih sering terjadi padam listrik.
Pihak
sekolah mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan genset sebagai
pengganti sumber listrik PLN, namun genset yang diharapkan menjadi
solusi tersebut malah menimbulkan polusi udara yang menggangu
pernafasan, serta polusi suara yang dihasilkan oleh genset itu sendiri.
Sehingga
akhirnya lahirlah ide Pembangkit Listrik Tanpa BBM (Electrical
Circulatory System) sebagai pengganti generator dengan keunggulan yang
dimiliki. Electrical Circulatory System ini tidak perlu menggunakan BBM,
tidak menimbulkan suara bising, dan sistem perawatan, dan
pengoprasiannya juga terbilang mudah.
Sistem
kerja dari generator ini adalah dengan menggunakan pola sirkulasi yang
menghasilkan energi untuk penerangan sekaligus memberikan energi kembali
untuk alat itu sendiri.
“Generasi
muda Indonesia kaya akan ide-ide lingkungan kreatif dan inovatif yang
nantinya akan memperkaya serta meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
Kami sangat senang dapat memfasilitasi adik-adik SMK PGRI Telagasari
melakukan studi banding ke Jepang. Kami yakin ilmu dan pengalaman yang
diperoleh akan diimplementasikan untuk menciptakan hasil karya yang
dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia yang lebih luas dalam
meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan,” ujar Vice
President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang
Tjahjono.
Tentang Toyota Eco Youth
Toyota
Eco Youth (TEY) adalah bagian dari implementasi program Corporate
Social Responsibility (CSR) Toyota Indonesia yang sudah digelar setiap
tahun sejak 2005. TEY merupakan kompetensi proyek lingkungan hidup untuk
generasi muda di tingkat pendidikan menengan atas yang bertujuan untuk
meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.
Dari tahun ke tahun, animo untuk mengikuti TEY terus meningkat, dan seiring dengan itu kualitas lomba juga terus ditingkatkan.
Antusias
pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) mengikuti kompetisi lingkungan yang diselenggarakan
Toyota Indonesia atau yang dikenal dengan program Toyota Eco Youth (TEY)
terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dilandasi
semangat Toyota Beyond Care dan Toyota Berbagi, TEY ke-10 mengambil
tema Ecosociopreneurship sebagai upaya Toyota Indonesia menstimulus dan
menanamkan nilai-nilai entrepreneur kepada para pelajar dalam upaya
penyelamatan lingkungan hidup.
Tujuannya
agar para peserta mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan dana
guna mendukung keberlangsungan proyek secara mandiri dan terciptanya
inovasi-inovasi baru bagi proyek-proyek lingkungan mereka.
Pada
penyelenggaraan TEY ke-10 tahun lalu, tercatat 539 SMA dan SMK yang
berasal dari 27 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi. Jumlah ini
di atas target maupun penyelenggaraan TEY ke-9 tahun 2015 yang tercatat
sebanyak 438 sekolah.
Tidak
hanya dari jumlah sekolah yang terlibat, jumlah proposal proyek yang
masuk tahun ini mencapai 2.534 proposal yang berasal dari kategori
Science dan Social Movement. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan
dengan TEY ke-9 yang mencapai 1.709 proyek
Dari
seluruh proposal yang masuk, panitia menetapkan 25 proposal sebagai
finalis terbaik, yang terdiri dari 15 proposal proyek kategori Science
dan 10 proposal untuk kategori Social Movement.
Ke-25
finalis berhasil menuntaskan realisasi proyek lingkungan hidup dan
telah mendapat penilaian dari dewan juri, yang terdiri dari manajemen
Toyota Indonesia, tokoh lingkungan Dr. Jatna Supriatna, tokoh pendidikan
Prof. Arif Rahman, Spd, tokoh gerakan pemuda Chaerany Putri, serta
praktisi media Didi Kasim.
Untuk
meningkatkan kualitas kompetisi, Toyota Indonesia juga memperluas
cakupan kolaborasi TEY. Jika sebelumnya hanya melibatkan internal
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, pada TEY ke-10 juga melibatkan
peran universitas sebagai pembimbing dan pendampingan bagi 25 proyek
peserta yang berhasil menjadi finalis untuk peningkatan kualitas
proyeknya.(ADV)
0 komentar:
Posting Komentar