Mobil Hilang di Kota Delta Bertambah
Satreskrim Polresta Sidoarjo kembali ketambahan pekerjaan rumah ’’besar’’. Saat kepolisian belum berhasil mengungkap kasus pencurian mobil L300 di Sukodono dan Wonoayu, kejahatan serupa terjadi lagi. Pada Sabtu (4/2), pelaku melancarkan aksinya di Desa Balongdowo, Candi.
Berdasar
informasi, mobil yang hilang adalah Gran Max jenis pikap bernopol W
9272 NO. Mobil hitam itu raib ketika diparkir di halaman rumah.
’’Hilangnya di garasi. Di rumah, tidak ada pagar,’’ tutur Nur Khofif,
pemilik mobil, Minggu (5/2).
Sebelum
hilang, jelas Khofif, mobil tersebut dipinjam saudaranya, Sulton Arif.
Sekitar pukul 14.00 saudaranya itu meninggalkan rumahnya di Desa
Balongdowo. Sulton lantas pergi ke Desa Rangka Kidul, Sidoarjo. ’’Jam
16.30 pulang. Mobil sudah tidak ada,’’ kata Khofif.
Menurut
Khofif, salah seorang warga sekitar sempat melihat mobil yang hilang
dikeluarkan dari rumah sekitar pukul 15.00. Meski begitu, saksi tidak
menegur karena mengira mobil dikemudikan pemiliknya. ’’Kaca filmnya
gelap dan saat itu dalam keadaan tertutup. Jadi, pelakunya tidak
terlihat,’’ ujar pria 36 tahun tersebut.
Mobil
itu belum lunas. Khofif membelinya dengan sistem kredit. Uang mukanya
mencapai Rp 10 juta. Nah, selama empat tahun, setiap bulan Khofif
membayar cicilan Rp 2,6 juta. Saat mobil dibawa kabur oleh pelaku,
korban sudah membayar 22 kali cicilan. ’’Di kaca bagian depan mobil,
terdapat tulisan AUV Agen Kelapa,’’ jelas Khofif.
Dengan
kejadian tersebut, sinyal Kota Delta menjadi lahan sasaran baru bagi
sindikat pencurian mobil makin menguat. Betapa tidak, dalam kurun tiga
hari sudah ada tiga mobil yang raib dibawa kabur oleh pencuri (lihat
grafis).
Kasatreskrim
Polresta Sidoarjo Kompol Manang Soebeti menyatakan, pihaknya sudah
melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurut dia, hasilnya
belum bisa dibuat pijakan untuk memastikan keterkaitan pelaku dengan
orang yang juga membawa kabur mobil L300 di Sukodono dan Wonoayu.
’’Masih diselidiki,’’ ucapnya.
Disinggung
keterlibatan jaringan pencuri mobil L300 yang marak di Surabaya
beberapa waktu lalu dengan tiga kejadian beruntun di Kota Delta, Manang
menyebut kemungkinan itu ada. Sebab, memang belum semua komplotan pelaku
dapat diringkus. ’’Bisa jaringan Madura dan Pasuruan,’’ ungkap perwira
polisi dengan satu melati di pundak tersebut.
Manang
mengimbau masyarakat yang memiliki kendaraan untuk lebih waspada. Untuk
mengantisipasi menjadi sasaran pelaku, mobil sebaiknya diberi kunci
setir. Juga, diberi GPS agar mudah terlacak. ’’Jadi polisi bagi diri
sendiri,’’ tegasnya.
Pada
bagian lain, penganiayaan dengan modus seperti begal terjadi di Dusun
Patuk, Desa Prambon, Sabtu malam lalu. Korban yang tengah berboncengan
motor dengan temannya dibacok orang tidak dikenal saat melintasi area
persawahan. Anehnya, setelah melukai, pelaku melarikan diri. Pelaku
tidak berhenti untuk membawa kabur motor korban.
Korban
penganiayaan tersebut adalah Sartono, 31, warga Desa Mergosari, Tarik.
Saat kejadian, Sartono memboncengkan Rapi, 20. Motor Honda Vario yang
mereka tumpangi melaju dari arah timur. Di lokasi kejadian, dari arah
berlawanan melaju motor dengan kecepatan sedang. Saat berpapasan,
pengendaranya mendadak mengayunkan senjata tajam (sajam).
Sabetan
itu mengenai tangan kanan Sartono. Dia langsung tersungkur setelah
dibacok pelaku yang kabur ke arah timur. Rapi yang duduk di belakang
spontan berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar. Sartono
selanjutnya dibawa ke RS Anwar Medika Balongbendo. ’’Tidak ada barang
korban yang hilang. Kasusnya penganiayaan,’’ jelas Manang.
0 komentar:
Posting Komentar