4 Faktor ini Disebut Pemicu Buruknya Layanan PDAM Gresik, Begini Kata Dirut PDAM Muhammad
Buruknya pelayanan PDAM Gresik terus dikeluhkan masyarakat.
Seperti
air sering mampet, tapi tagihan terus muncul, pipa terpasang tapi air
tak mengucur, dan sejumlah keluhan lain terus bermunculan dan tak
kunjung ada penyelesaian.
Direktur
Utama (Dirut) PDAM Gresik, Muhammad, tidak menampik sejumlah keluhan
itu. Menurutnya selama ini sering ada keluhan masuk terkait pelayanan.
“Yang bisa kami lakukan, setiap kali ada keluhan kami langsung berusaha menindaklanjutinya,” kata Muhammad, Selasa (10/5/2016).
Menurut Muhammad ada empat faktor utama menjadi penyebab kurang maksimalnya pelayanan PDAM Gresik.
Pertama,
perusahaan pelat merah milik Pemkab Gresik tersebut tidak memiliki
bahan baku sehingga harus mengambil air dari Krian, Sidoarjo.
“Jarak aliran air yang cukup jauh itu menjadi salah satu penyebab kurang maksimalnya aliran alir ke pelanggan,” ungkapnya.
Kedua
masalah listrik. Untuk mendorong air dari lokasi pengambilan bahan baku
sampai ke pelanggan, butuh listrik sebagai tenaga pemompa. Ketika
listrik di hulu padam, air jelas tidak mengalir dan butuh waktu cukup
lama untuk dapat mendistribusikan air dengan normal setelah listrik
kembali menyala.
Faktor
ketiga adalah kebocoran. Termasuk kebocoran pipa karena tekanan dan
sebagainya, serta bocornya administrasi atau aktivitas pencurian air
PDAM.
Pencurian itu ada yang dengan cara mengakali meteran, membobol aliran dan sebagainya.
“Catatan
kami, kebocoran yang terjadi rata-rata mencapai 26 persen dari aliran
air yang ada. Termasuk kebocoran karena pipa rusak atau karena
pencurian,” lanjut Muhammad.
Masalah keempat dihadap BUMD Pemkab Gresik itu adalah kultur tanah di Gresik yang banyak berbukit.
Kondisi
itu, disebut menjadi kendala air tidak dapat mengalir selama 24 jam
penuh ke sejumlah wilayah. Terutama ke daerah yang jalurnya naik-turun
bukit.
Untuk meningkatkan pelayanan, Muhammad menyebut telah menyiapkan sejumlah strategi.
Pada
jangka pendek, pihaknya bakal memaksimalkan kapasitas air yang ada.
Selama ini, dari kapasitas 1.300 liter per detik yang dimiliki, hanya
1.200 liter per dekatik diproduksi.
Dari dari jumlah itu, yang dialirkan ke pelanggan baru sekitar 950 lilter per detik.
“Sisa 250 liter per detik itulah yang bakal kami maksimalkan untuk meningkatkan pelayanan ke pelanggan,” papar Muhammad.
Dalam uapay ini PDAM bakal memasng pipa dan pompa dari tendon air di Kedamean.
Pipa berdiameter 200 milimeter akan dipasang sepanjang 3 kilometer dari Kedamean hingga ke Menganti.
Kemudian, dipasang juga pipa berdiameter 150 mililiter untuk mengalirkan air ke pelanggan.
“Dengan
tambahan itu, kami bisa melayanan pemasangan untuk 6.000 pelanggan baru
rumahan di kawasan Balongpanggang, Cerme, dan sekitarnya, serta 1.500
pelanggan baru di kawasan kota dari sisa kapasitas produksi ini,”
imbuhnya.
Saat ini PDAM Gresik memiliki sekitar 94.000 pelanggan, termasuk pelanggan rumahan dan industri.
Setiap
bulan, PDAM Gresik rata-rata meraup pendapatan sekitar Rp 8 miliar.
Dikurangi biaya operasional dan sebagainya, laba bersih yang didapat
perusahaan ini hanya sekitar 2 persen saja. (ufi/st38)
0 komentar:
Posting Komentar