Rabu, 22 Maret 2017

Aktivitas Lumpuh, tapi Belum Ada Evakuasi- Berita Toyota

Aktivitas Lumpuh, tapi Belum Ada Evakuasi



Warga Kecamatan Balongpanggang, Gresik mulai lega. Banjir luapan Kali Lamong sudah mulai surut di wilayah tersebut. Namun, penduduk wilayah Kecamatan Benjeng dan Cerme, Gresik justru kewalahan. Genangan air malah meninggi
Jika sepuluh desa tergenang pada Kamis (2/2), jumlahnya kini menjadi sebelas desa. Hanya, debit air cenderung menurun. Tidak sederas sebelumnya. Ketinggian air rata-rata 30 sentimeter.

Camat Benjeng Nuryadi membenarkan bahwa genangan air berangsur-angsur surut. Namun, wilayah yang terdampak memang meluas. Ada 256 rumah warga yang tergenang air. Kondisi paling parah terlihat di Desa Munggugianti. Di situ, masih ada 54 rumah yang terendam. ’’Genangan air di jalan juga masih tinggi,” ujar Nuryadi.

Jalan lingkungan Desa Munggugianti masih terendam sepanjang 700 meter. Sejumlah fasilitas publik juga tergenang di wilayah Benjeng. Mulai kantor camat, Koramil Benjeng, hingga Pasar Benjeng. Aktivitas pasar rakyat yang memiliki 150 stan itu lumpuh. Tinggi air di pasar mencapai selutut orang dewasa.

Pedagang memilih menutup stan. Tak tampak toko pracangan, sayur-mayur, hingga daging yang buka. ”Hampir setiap tahun kami kebanjiran. Pemerintah harus memperhatikan pasar tersebut,” ujar Bukhori, seorang pedagang.

Banjir lebih besar menimpa wilayah Cerme. Titik terparah adalah Jalan Raya Cerme–Morowudi. Jalan kabupaten penghubung Gresik–Lamongan itu terendam hampir 1 kilometer. Aktivitas warga di sepanjang jalan raya tersebut lumpuh. Akses lalu lintas buntu. Arus lalu lintas yang mengarah ke wilayah Benjeng dialihkan melalui Desa Metatu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik memasang dua papan petunjuk pengalihan jalur di depan pertigaan Morowudi. Meski demikian, para pengguna tetap nekat menerobos genangan air. Apa akibatnya? Sejumlah pengendara terpaksa menuntun kendaraan. Motor mogok.

Banjir juga melumpuhkan fasilitas publik lain. Siswa SMP Muhammadiyah 7 Cerme dan SMA Muhammadiyah 8 Cerme diliburkan. Sekolah di tikungan Jalan Morowudi itu tergenang hingga 30 sentimeter. ’’Sekolah diliburkan,” ujar salah seorang siswi, Dina Andi.

Selain Jalan Raya Cerme–Morowudi, banjir melumpuhkan aktivitas warga Cerme. Di antaranya, warga Dusun Ngebret dan Tandegan. ’’Banyak warga yang mengungsi ke rumah kerabat di tempat lain,” ujar Didik Hariyanto, seorang warga.

Sayang belum ada aktivitas evakuasi yang dilakukan BPBD Gresik. Dapur umum belum dibangun. Kepala BPBD Gresik Abu Hasan menyatakan masih melihat situasi. Kalau banjir belum surut atau malah membesar, tentu akan dilakukan langkah-langkah tanggap darurat. ’’Kami tetap siaga satu untuk mengantisipasi hal terburuk,” paparnya.

BPBD mengimbau masyarakat waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Sangat mungkin, banjir kembali terjadi jika hujan lebat mengguyur wilayah hulu di Mojokerto. Sore kemarin, hujan lebat mengguyur wilayah tersebut cukup lama.




0 komentar:

Posting Komentar

Translate Language

Kontak Formulir PERTANYAAN KONSUMEN

Nama

Email *

Pesan *

News Update

Website Archive

Toyota Support
Toyota Support
Toyota Support