Bangun Mobil Perdesaan, Kemenperin Gandeng Toyota dan Daihatsu
Bertujuan memudahkan aktivitas masyarakat di daerah, pemerintah
melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggarap proyek
mobil perdesaan.
Nantinya,
mobil tersebut bisa digunakan sebagai alat angkut hasil pertanian dan
perkebunan. Dalam keterangan resminya, Dirjen Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan
mengatakan, mobil perdesaan ini bisa menjadi pengganti kendaraan angkut
pertanian seperti grandong.
“Selama
ini, untuk mengangkut hasil pertanian, para petani membuat alat angkut
rakitan dari mesin diesel. Karena buatan sendiri, grandong tidak
memenuhi standar keamanan," ujarnya. Ia menambahkan, mobil ini juga bisa
difungsikan sebagai mesin perontok padi, penggiling biji-bijian, hingga
pengolah sampah.
“Kalau banyak peternakan, maka yang diperlukan adalah untuk mengolah untuk jadi pupuk kandang,” tuturnya.
Untuk
mewujudkan mobil perdesaan, Kemenperin berencana menggandeng produsen
mobil di Tanah Air. “Kami lagi coba untuk kerja sama dengan Toyota dan
Daihatsu, mereka kan jual kendaraan terbanyak, terutama komponen
kritikal seperti mesin dan transmisi,” ujarnya.
Selain
produsen automotif, produksi mobil perdesaan juga akan melibatkan
pemerintah daerah (pemda), sekolah menengah kejuruan (SMK), universitas,
hingga pabrik perakitan lokal. “Pemda akan terlibat dalam
merekomendasikan SMK mana yang bisa ikut terlibat dalam produksi mobil
perdesaan. Sedangkan universitas akan terlibat dalam proses desain,”
ungkapnya.
Diperkirakan,
mobil perdesaan akan rampung pada Agustus 2017. Mobil yang belum ada
namanya itu bakal menggunakan sistem penggerak empat roda dan mengandung
100% komponen dari dalam negeri. Jika sudah rampung, mobil tersebut
akan dijual Rp60 juta. (san)
0 komentar:
Posting Komentar