Toyota C-HR Menggantikan Toyota Rush!
Kami mendapatkan dua rumor yang cukup mengejutkan soal Toyota C-HR. 
Pertama, Toyota akan merakit mobil ini di fasilitas Toyota Motor 
Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kedua, mobil ini diposisikan 
menggantikan Toyota Rush.
memang
 tidak memberikan kepastian soal kehadiran Toyota C-HR di Indonesia, 
demikian juga pihak TMMIN yang kami temui. Namun beberapa waktu lalu, 
sumber kami di lingkungan main dealer Toyota mengatakan, crossover 
tersebut hadir paling lambat awal 2018. Dan kini semuanya menjadi lebih 
logis, kenapa C-HR begitu lama masuk Indonesia.
Jika
 memang TMMIN bakal merakit mobil ini, maka mereka perlu paling tidak 
enam bulan untuk mempersiapkan lini produksi. Untuk pasokan mesin 2NR 
yang digunakan, hal ini bukan menjadi masalah karena TMMIN memang 
menjadi produsen mesin canggih tersebut, yang mereka buat di fasilitas 
Krawang Plant III, di Krawang Barat.
Pilihan
 TAM, kalau memang jadi, dengan memposisikan C-HR untuk menggantikan 
Toyota Rush juga terbilang tepat sasaran. Seperti diketahui, Rush dan 
kembarannya, Daihatsu Terios, ‘bertempur’ di kelas compact SUV/Crossover
 yang isinya Honda HR-V, Nissan Juke dan Ford Ecosport. Dibanding 
kompetitornya itu, Rush/Terios memang yang paling membosankan baik 
secara fitur, teknologi maupun desain.
Dengan
 hadirnya C-HR di kelas ini, maka Toyota seolah menutup ‘gap’ yang cukup
 jauh antara mereka dan lawannya. Platform ladder frame yang digunakan 
SUV kembar - Rush dan Terios-tidak senyaman lawannya yang sudah 
memanfaatkan monokok. Lagi pula, kedua SUV itu sudah mendekati ujung 
masa produksi.
Jika
 Anda belum familiar dengan C-HR, mobil ini meluncur di Jepang pada 
Desember 2016 lalu. Baru kemudian dilepas di beberapa pasar negara maju 
di Eropa dan Amerika Utara. C-HR berdiri di atas platform TNGA (Toyota 
New Global Architecture). Platform yang sudah digunakan Toyota Prius 
generasi ketiga, yang hadir 2015 lalu dan juga Camry terbaru yang hadir 
akhir tahun lalu.
Tergantung
 di mana dipasarkan,Toyota memasarkannya dengan beberapa pilihan mesin 
bensin, dengan kapasitas mulai dari 1,2 liter turbo hingga 2.0 liter. 
Tidak ada varian diesel memang, namun ada yang bertenaga hybrid dengan 
mesin konvensional 1,8 liter. Untuk menyalurkan tenaganya, khusus untuk 
yang bermesin 1,2 liter menggunakan transmisi manual 6-speed. Sedang 
yang lain dibekali CVT.
Pilihan
 TAM, kalau memang jadi, dengan memposisikan C-HR untuk menggantikan 
Toyota Rush juga terbilang tepat sasaran. Seperti diketahui, Rush dan 
kembarannya, Daihatsu Terios, ‘bertempur’ di kelas compact SUV/Crossover
 yang isinya Honda HR-V, Nissan Juke dan Ford Ecosport. Dibanding 
kompetitornya itu, Rush/Terios memang yang paling membosankan baik 
secara fitur, teknologi maupun desain.
Dengan
 hadirnya C-HR di kelas ini, maka Toyota seolah menutup ‘gap’ yang cukup
 jauh antara mereka dan lawannya. Platform ladder frame yang digunakan 
SUV kembar - Rush dan Terios-tidak senyaman lawannya yang sudah 
memanfaatkan monokok. Lagi pula, kedua SUV itu sudah mendekati ujung 
masa produksi.
Jika
 Anda belum familiar dengan C-HR, mobil ini meluncur di Jepang pada 
Desember 2016 lalu. Baru kemudian dilepas di beberapa pasar negara maju 
di Eropa dan Amerika Utara. C-HR berdiri di atas platform TNGA (Toyota 
New Global Architecture). Platform yang sudah digunakan Toyota Prius 
generasi ketiga, yang hadir 2015 lalu dan juga Camry terbaru yang hadir 
akhir tahun lalu.
Tergantung
 di mana dipasarkan,Toyota memasarkannya dengan beberapa pilihan mesin 
bensin, dengan kapasitas mulai dari 1,2 liter turbo hingga 2.0 liter. 
Tidak ada varian diesel memang, namun ada yang bertenaga hybrid dengan 
mesin konvensional 1,8 liter. Untuk menyalurkan tenaganya, khusus untuk 
yang bermesin 1,2 liter menggunakan transmisi manual 6-speed. Sedang 
yang lain dibekali CVT.
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar